Powered By Blogger

Rabu, 31 Oktober 2012

Ahlussunnah wal jama'ah

Ahlussunah Wal
Jama’ah : Analisis
Makna/Arti Kata
Arti kata demi kata Ahlussunah Wal
Jama’ah dapat dianalisis sebagai
berikut:
Kata ahlu sudah
jelas.
Kata assunnah
dalam arti sempit
hanya mencakup
hadits, belum
mencakup al-
Quran, sumber
pertama dari ajaran
Islam. Tetapi kalau
diingat bahwa Nabi
Muhammad saw
sebagai utusan
Allah tidak pernah
seujung rambut
pun berbeda sikap
dengan firman
Allah (al-Quran),
maka dapat
dipastikan bahwa
mengikuti assunnah
pasti mengikuti al-
Quran. Bahkan al-
Quran itu dapat
sampai kepada kita
melalui beliau. Jadi
ahlussunnah pasti
ahlul Quran, tidak
bisa lain.
Kata wa
menunjukkan
bahwa kedua hal
yang disebut
sebelum dan
sesudahnya adalah
sama, meskipun
tidak sederajat.
Kata aljamaah
berarti para
sahabat, terutama
sahabat terkemuka.
Mereka adalah
orang-orang paling
dekat dan selalu
bersama Nabi.
Mereka buka saja
membaca atau
mendengar sesuatu
hadits, tetapi juga
menghayati sesuatu
yang tersurat pada
hadits karena para
sahabat, terutama
sahabat terkemuka
mengetahui:
se
ba
b
mu
sa
ba
b
ses
uat
u
ha
dit
s
tim
bul
,
sit
ua
si
pa
da
saa
t
tim
bul
ses
uat
u
ha
dit
s,
da
n
hu
bu
ng
an
ses
uat
u
ha
dit
s
de
ng
an
ha
dit
s
ya
ng
lai
n,
de
ng
an
aya
t
al-
Qu
ran
,
de
ng
an
ke
bia
saa
n
ata
u
tin
gka
h
lak
u
Na
bi
se
har
i-
har
i
da
n
se
ba
gai
ny
a.
Kalau kita membaca sebuah hadits
diibaratkan melihat sebuah potret,
maka mereka lebih mengetahui
obyek yang dipotret dan mengenal
daerah sekitarnya, mengenal orang-
orang yang ada pada potret itu.
Mereka lebih menghayati hadits atau
sunnah.
Faktor penghayatan mereka sangat
penting sekali nilainya sebagai
bahan pertimbangan utama untuk
menyimpulkan sesuatu pendapat
mengenai arti sesuatu hadits.
Memang penghayatan atau
pendapat para sahabat terkemuka
tidak termasuk sumber hukum
agama Islam sebagaimana al-Quran
dan al-Hadits yang sahih. Tetapi
mengabaikan atau meremehkan
pendapat/penghayatan para
sahabat terkemuka adalah suatu
sikap yang kurang bijaksana. Apalagi
kalau pengabaian atau peremehan
hanya berdasar atas pendapat pihak
yang meyakinkan penghayatan dan
ketajaman analisisnya.
Bukan suatu hal yang mustahil ada
sesuatu sikap atau tingkah laku Nabi
yang dilihat dan dihayati oleh para
sahabat terkemuka tetapi beritanya
tidak sampai kepada kita. Mungkin
tidak terbaca oleh kita, atau mungkin
tidak tercatat oleh para pencatat
hadits. Itulah antara lain sebabnya,
masalah tarawih 20 rakaat, berdasar
pendapat atau penghayatan sahabat
Umar bin Khattab dan tidak
ditentang oleh para sahabat lainnya
diterima sebagai sesuatu yang
benar. Demikian pula adzan dua kali
untuk salat Jumat berdasar
pendapat sahabat Utsman bin Affan.
Sudah tentu nash sharih selalu
didahulukan dari pendapat siapa
pun.
Penilaian yang tinggi terhadap
penghayatan para sahabat terbukti
dengan bunyi hadits di atas, yang
oleh Nabi sendiri dirangkaikan
antara assunnah denganaljamaah.
Nabi pernah bersabda yang
maksudnya bahwa para sahabatnya
adalah ibarat bintang-bintang, yang
dengan siapa saja kalau kamu
sekalian mau ikut, maka kamu
sekalian akan mendapat petunjuk.
Meskipun demikian, tetaplah al-
Hadits merupakan sumber kedua
dari agama Islam di samping al-
Quran, sedangkan penghayatan
para sahabat terkemuka adalah
petunjuk utama untuk mencapai
garis kebenaran yang ada pada al-
Quran dan al-Hadits.
Dengan pengertian inilah kata
assunnah denganaljamaa
dirangkaikan. Assunnah diartikan
sebagaimana diuraikan di atas, dan
aljamaah diartikan penghayatan dan
amalan para sahabat terkemuka
sebagai petunjuk pembantu untuk
mencapai ketepatan memahami dan
mengamalkan assunnah. Oleh
karena itu disimpulkan pengertian:
assunnah wal
jamaah: persis
sama dengan
ﺎَﻣ ﺎَﻧََﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
َﻡْﻮَﻴﻟْﺍ ْﻲِﺑﺎَﺤْﺻَﺍَﻭ
, yaitu:
1. ajaran yang dibawa,
dikembangkan, dan
diamalkan oleh Nabi
Muhammad saw, dan
2. dihayati, diikuti, dan
diamalkan pula oleh para
sahabat.
ahlussunnah wal
jamaah ialah
golongan yang
berusaha selalu
berada pada garis
kebenaran
assunnah wal
jamaah.
Secara popular dan mudah, tetapi
berbau reklame dan agitasi dapat
dirumuskan bahwa ahlussunnah
wal jamaah adalah golongan yang
paling setia kepada Nabi
Muhammad saw.
Diambil dari :
Ahlussunah Wal Jama'ah dan
Ijtihad
Oleh : KH. A. Muchith Muzadi
(Jember, 21 Muharram 1395 H)
Editor : Ahmed Machfudh(Jakarta,
21 Dzulhijjah 1425 H)
Dikompilasi oleh : "http://
ashhabur-royi.blogspot.com"